1.
Pengertian Produk
Produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsipasar sebagai pemenuhan
kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Menurut Tjiptono (1999:95) secara konseptual
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli.
2. Klasifikasi produk
Klasifikasi
produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud
tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:
1. Barang
Barang merupakan
produk berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang
disimpan, dipindahkan, dan diperlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya
tahanya terdapat dua macam barang, yaitu:
a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
Contohnya: sabun
minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam
b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
Contohnya : TV,
Lemari ES, mobil, computer, dan lain-lain.
2. Jasa (service)
Jasa merupakan
aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya
bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga pendidikan
Selain berdasarkan
daya tahanya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk
tersebut dikonsumsi. Berdasarkan criteria ini, produk dapat dibedakan menjadi
barang konsumen (consumer’s good) dan barang industry (industrial’s goods)
3. Klasifikasi Barang Konsumen
Barang konsumen
adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri
(individu dan rumah tangga), bukan untu tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen
dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convience goods, shopping goods, specialty goods, dan unsought goods. Klasifikasi
ini di dasarkan pada kebiasaan konsumen dalam berbelanja, yang dicerminkan
dalam tiga aspek berikut (a) usaha yang dilakukankonsumen untuk sampai pada
suatu keputusan pembelian, (b) atribut-atribut yang digunakan konsumen dalam
pembelian, dan (c) frekuensi pembelian.
1.
Convenience goods
Contohnya: rokok,
sabun, pasta gigi, baterai, permen dan surat kabar.
2.
Shopping goods
Contohnya:
alat-alat rumah tangga, pakaian, dan furniture
3.
Specialty goods
Contohnya: pakaian
yang dirancang oleh perancang terkenal
4.
Unsought goods
Contohnya: asuransi jiwa, batu nisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar